Mengapa Thanos Adalah Pemenang Sebenarnya di Avengers: Endgame?
A
A
A
Avengers: Endgame sudah berlalu dari sebagian besar bioskop. Namun, kisah dan teorinya masih terus berputar di internet. Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah siapakah yang sebenarnya memenangan Infinity Saga pada akhirnya?
Di film tersebut, Avengers dan sekutunya berhasil mengalahkan Thanos, bahkan membunuhnya dua kali, dan mengembalikan alam semesta seperti sedia kala. Dengan demikian, Avengers tampak keluar sebagai pemenang pertempuran tersebut meski harus merelakan dua anggotanya—Iron Man dan Black Widow—mati. Namun, benarkah begitu?
Sebuah teori baru menyebut, Avengers bukanlah pemenang dari Avengers: Endgame. Pemenang sesungguhnya dari pertempuran besar itu adalah Thanos meskipun dia dua kali mati di film itu dan rencananya pun jadi berantakan setelah Avengers membatalkannya.
Teori ini muncul berdasarkan serangkaian peristiwa yang melibatkan kehadiran Thanos sejak awal Marvel Cinematic Universe (MCU) ada. Ketika pertama kali diperlihatkan sekilas di akhir The Avengers (2012), penggemar MCU sudah tidak sabar untuk melihat Mad Titan berhadapan langsung dengan Avengers. Hal itu terwujud di Avengers: Infinity War ketika Thanos berhasil mendapatkan 6 Batu Keabadian dan melenyapkan separuh populasi alam semesta.
Thanos jelas menang di Infinity War. Namun, kemenangannya itu membuat para Avengers dendam. Mereka pun mencarinya di planet baru tempat dia tinggal. Di tempat itu, Thanos telah menghancurkan Batu Keabadian agar jentikan jarinya tidak bisa dibatalkan. Dua jentikan jari yang dia lakukan itu juga telah membuat kesehatannya memburuk. Namun, di tengah frustrasi dan amarah, Thor membunuh Thanos dengan memenggal kepalanya.
Berkat perjalanan menembus waktu, Thanos kembali ke Avengers: Endgame, tapi dia adalah versi lain. Dia kemudian mati akibat jentikan jari Iron Man yang mengenakan sarung tangan penuh Batu Keabadian. Tidak ada tipuan dan kebangkitan di sini. Namun, menurut Screen Rant, kematian adalah hal yang sudah lama diinginkan Thanos.
Ide ini sudah dieksplorasi di komik. Baik sadar atau pun tidak, kematian itu diinginkan Thanos karena cintanya kepada Death. Tidak ada hal lain yang dia inginkan kecuali menjalani semuanya bersama wanita tersebut. Meskipun MCU belum memperkenalkan Death, namun kematian adalah tujuan akhir Thanos itu memang masuk akal. Thanos pastinya sadar ketika dia memberikan dua Batu Keabadian kepada Loki, Dewa Tipuan itu bisa menggunkannya untuk melawannya. Namun, Loki ternyata tidak memanfaatkan kedua benda itu. Ketika Ronan the Accuser menguasai Batu Kekuatan, Thanos pun seharusnya tahu bahwa kekuatan itu sudah cukup membuat Ronan bisa membunuhnya. Sementara, ketika dia menghadapi Avengers, dia pun sadar kalau mereka bisa membunuhnya. Sayang, rasa frustrasi dan ego besar membuat Thor gagal membunuh Thanos di Infinity War.
Lagipula, Thanos pun tidak tahu apakah dia akan selamat dari jentikan jarinya sendiri karena seleksinya acak. Dia juga mempertaruhkan nyawanya ketika dia menjentikkan jarinya lagi untuk menghancurkan Batu Keabadian itu di Endgame. Dan, di akhir Endgame, Thanos pun seolah sudah bersiap untuk mati. Dia memilih untuk duduk ketika Iron Man menjentikkan jarinya. Kalau sekarat adalah tujuan akhirnya, maka sulit membantah kalau Thanos tidak memenangkan Infinity Saga.
Sekarang, Thanos mungkin sudah mati di lini masa utama MCU, tapi dia bisa saja kembali. Kaitannya dengan The Eternals bisa membuatnya kembali muncul di film Phase 4 MCU dan mungkin akan muncul dengan versi yang lebih muda. Ke depan, Thanos sepertinya bukanlah tokoh yang akan masuk rencana besar MCU. Namun, Marvel bisa selalu mengubah ini dengan menampilkan versi lain atau dengan cara lain. Meski begitu, kalau Marvel berjalan dengan keyakinan bahwa Thanos memang ingin mati di perjalanan ini, maka Avengers: Endgame akan menyelesaikan kisahnya dan membuatnya keluar dari cerita di masa depan.
Di film tersebut, Avengers dan sekutunya berhasil mengalahkan Thanos, bahkan membunuhnya dua kali, dan mengembalikan alam semesta seperti sedia kala. Dengan demikian, Avengers tampak keluar sebagai pemenang pertempuran tersebut meski harus merelakan dua anggotanya—Iron Man dan Black Widow—mati. Namun, benarkah begitu?
Sebuah teori baru menyebut, Avengers bukanlah pemenang dari Avengers: Endgame. Pemenang sesungguhnya dari pertempuran besar itu adalah Thanos meskipun dia dua kali mati di film itu dan rencananya pun jadi berantakan setelah Avengers membatalkannya.
Teori ini muncul berdasarkan serangkaian peristiwa yang melibatkan kehadiran Thanos sejak awal Marvel Cinematic Universe (MCU) ada. Ketika pertama kali diperlihatkan sekilas di akhir The Avengers (2012), penggemar MCU sudah tidak sabar untuk melihat Mad Titan berhadapan langsung dengan Avengers. Hal itu terwujud di Avengers: Infinity War ketika Thanos berhasil mendapatkan 6 Batu Keabadian dan melenyapkan separuh populasi alam semesta.
Thanos jelas menang di Infinity War. Namun, kemenangannya itu membuat para Avengers dendam. Mereka pun mencarinya di planet baru tempat dia tinggal. Di tempat itu, Thanos telah menghancurkan Batu Keabadian agar jentikan jarinya tidak bisa dibatalkan. Dua jentikan jari yang dia lakukan itu juga telah membuat kesehatannya memburuk. Namun, di tengah frustrasi dan amarah, Thor membunuh Thanos dengan memenggal kepalanya.
Berkat perjalanan menembus waktu, Thanos kembali ke Avengers: Endgame, tapi dia adalah versi lain. Dia kemudian mati akibat jentikan jari Iron Man yang mengenakan sarung tangan penuh Batu Keabadian. Tidak ada tipuan dan kebangkitan di sini. Namun, menurut Screen Rant, kematian adalah hal yang sudah lama diinginkan Thanos.
Ide ini sudah dieksplorasi di komik. Baik sadar atau pun tidak, kematian itu diinginkan Thanos karena cintanya kepada Death. Tidak ada hal lain yang dia inginkan kecuali menjalani semuanya bersama wanita tersebut. Meskipun MCU belum memperkenalkan Death, namun kematian adalah tujuan akhir Thanos itu memang masuk akal. Thanos pastinya sadar ketika dia memberikan dua Batu Keabadian kepada Loki, Dewa Tipuan itu bisa menggunkannya untuk melawannya. Namun, Loki ternyata tidak memanfaatkan kedua benda itu. Ketika Ronan the Accuser menguasai Batu Kekuatan, Thanos pun seharusnya tahu bahwa kekuatan itu sudah cukup membuat Ronan bisa membunuhnya. Sementara, ketika dia menghadapi Avengers, dia pun sadar kalau mereka bisa membunuhnya. Sayang, rasa frustrasi dan ego besar membuat Thor gagal membunuh Thanos di Infinity War.
Lagipula, Thanos pun tidak tahu apakah dia akan selamat dari jentikan jarinya sendiri karena seleksinya acak. Dia juga mempertaruhkan nyawanya ketika dia menjentikkan jarinya lagi untuk menghancurkan Batu Keabadian itu di Endgame. Dan, di akhir Endgame, Thanos pun seolah sudah bersiap untuk mati. Dia memilih untuk duduk ketika Iron Man menjentikkan jarinya. Kalau sekarat adalah tujuan akhirnya, maka sulit membantah kalau Thanos tidak memenangkan Infinity Saga.
Sekarang, Thanos mungkin sudah mati di lini masa utama MCU, tapi dia bisa saja kembali. Kaitannya dengan The Eternals bisa membuatnya kembali muncul di film Phase 4 MCU dan mungkin akan muncul dengan versi yang lebih muda. Ke depan, Thanos sepertinya bukanlah tokoh yang akan masuk rencana besar MCU. Namun, Marvel bisa selalu mengubah ini dengan menampilkan versi lain atau dengan cara lain. Meski begitu, kalau Marvel berjalan dengan keyakinan bahwa Thanos memang ingin mati di perjalanan ini, maka Avengers: Endgame akan menyelesaikan kisahnya dan membuatnya keluar dari cerita di masa depan.
(alv)